Rabu, 04 Januari 2012

fisiologi darah

ohok! *batuk*
di sini, gue mau share hasil tulisan dari buku fisiologinya om sherwood mengenai darah, iya. lagi-lagi darah. huehuehue tapi eh tapi, gue cuma ngambil dari ringkasan babnya aja ya.
oke, cekidot.

pendahuluan
> darah terdiri dari tiga jenis elemen selular-eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah) yang membentuk suspensi di dalam cairan plasma.
> volume darah yang 5 sampai 5,5 liter pada orang dewasa terdiri dari 42% sampai 45% eritrosit, kurang dari 1% leukosit, dan trombosit 55% sampai 58% plasma. persentase volume darah yang ditempati oleh eritrosit disebut hematokrit.

plasma
> plasma adalah suatu cairan kompleks yang terdiri dari 90% air yang berfungsi sebagai medium transpor untuk bahan-bahan yang dibawa oleh darah.
> konstituen inorganik plasma yang paling banyak adalah Na dan Cl. konstituen organik yang paling banyak adalah protein plasma.
> semua konstituen plasma dapat berdifusi bebas melintasi dinding kapiler kecuali protein plasma, yang tetap berada di dalam plasma, tempat mereka melakukan berbagai fungsi penting. protein plasma mencakup albumin, globulin, dan fibrinogen.

eritrosit
> eritrosit adalah sel khusus dengan fungsi primer untuk transpor O2 dalam darah. bentuknya yang bikonkaf menyebabkan luas permukaan untuk difusi O2 ke dalam sel menjadi maksimal untuk volume ini. eritrosit tidak mengandung nukleus, organel, atau ribosom tetapi dipenuhi oleh hemoglobin, suatu molekul yang mengandung besi yang dapt secara longgar dan reversibel mengikat O2. karena O2 kurang larut dalam darah maka hemoglobin tidak tergantikan untuk transpor O2.
> hemoglobin juga ikut berperan dalam transpor CO2 dan pendaparan darah dengan mengikat secara revesibel CO2 dan H.
> eritrosit, karena tidak dapat mengganti komponen-komponennya, memiliki usia pendek sekitar 120 hari.
> sel punca multiprotein tak berdiferensiasi di sumsum tulang belakang menghasilkan semua elemen selular darah. produksi eritrosit (eritropoiesis) oleh sumsum tulang belakang dalam keadaan normal menyamai laju pengurangan eritrosit sehingga jumlah eritrosit konstan. eritropoiesis dirangsang oleh eritropoietin, suatu hormon yang dikeluarkan oleh ginjal sebagai respons terhadap penurunan penyaluran O2.

leukosit
> leukosit adalah sel pertahanan tubuh. sel-sel ini menyerang benda asing (yang tersering adalah bakteri dan virus), menghancurkan sel kanker yang timbul di tubuh, dan membersihkan debris sel. leukosit serta protein plasma tertentu membentuk sistem imun.
> masing-masing dari kelima jenis leukosit memiliki tugas berbeda: (1) neutrofil, spesialis fagositik, penting untuk menelan bakteri dan debris. (2) eosinofil mengkhususkan diri untuk menyerang cacing parasit dan berperan dalam respons alergik. (3) basofil mengeluarkan dua bahan kimia: histamin, yang juga penting dalam respons alergik,; dan heparin, yang membantu membersihkan partikel lemak dari darah. (4) monosit, setelah keluar dari darah, berdiam di jaringan dan membesar menjadi fagosit jaringan besar yang dikenal sebagai makrofag. (5) limfosit membentuk sistem imun terhadap bakteri, virus, dan sasaran lain yang limfosit tersebut telah terprogram secara khusus. alat pertahanan sel-sel ini mencakup pembentukan antibodi yang mendai korban untuk destruksi oleh fagositosis atau cara lain (untuk limfosit B) dan pengeluaran bahan-bahan kimia yang membentuk lubang pada korban (untuk limfosit T)
> limfosit terdapat dalam darah hanya sewaktu transit dari tempat produksinya dan tempat penyimpanannya di sumsum tulang (dan juga di jaringan limfoid bagi limfosit) ke tempat kerjanya di jaringan. pada setiap saat, sebagian besar leukosit berada di jaringan dalam tugas patroli atau bertempur.
> semua leukosit memiliki rentang usia terbatas dan harus diganti melalui proses diferensiasi dan poliferasi sel perkusor secara terus-menerus. jumlah total dan persentase masing-masing leukosit yang diproduksi bervariasi bergantung pada kebutuhan pertahanan tubuh saat itu.

trombosit dan hemostasis
> trombosit adalah fragmen darah yang berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang.
> trombosit berperan dalam hemostasis, penghentian perdarahan dari pembuluh yang cedera. tiga tahap utama dalam hemostasis adalah (1) spasme vaskular, (2) pembentukan sumbat trombosit, dan pembentukan bekuan.
> spasme vaskular mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang cedera.
> agregasi trombosit di tempat pembuluh cedera dengan cepat menyumbat defek. trombosit mulai membentuk agregat setelah berkontak dengan kolagen yang terpajan di pembuluh yang rusak.
> pembentukan bekuan memperkuat sumbat trombosit dan mengubah darah di sekitar pembuluh yang cedera menjadi gel yang mampat.
> sebagian besar faktor yang dibutuhkan untuk pembentukan bekuan selalu berada dalam plasma dalam bentuk perkusor inaktif. ketika suatu pembuluh cedera, kolagen yang terpajan memicu jenjang reaksi yang melibatkan pengaktifan berurutan faktor-faktor pembekuan ini, yang akhirnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin melalui jalur pembekuan intrinsik.
> fibrin, suatu molekul tak larut berbentuk benang, diletakkan sebagai jala bekuan; jala tersebut pada gilirannya menjaring elemen-elemen selular darah untuk menuntaskan pembentukan bekuan.
> darah yang telah keluar ke jaringan membeku setelah terpajan ke tromboplastin jaringan, yang memicu pengaktifan jalur pembekuan ekstrinsik.
> jika tidak lagi diperlukan, bekuan dilarutkan oleh plasmin, suatu faktor fibrinolitik yang juga diaktifkan oleh kolagen yang terpajan.

sekian, semoga bermanfaat :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar